Bulan April tahun 2010 ini, Indonesia kembali digegerkan oleh adanya aliran sesat yang bernama Al-Haq. Di Sumatera utara, ada sekitar 38 putri berjilbab hilang dan diduga mengikuti aliran sesat Al-Haq. Aliran sesat ini sebetulnya sudah tercium sejak tahun 2007, dan ternyata secara diam-diam gerakan ini terus mencari pengikut, yang kebanyakan dari kaum hawa. Dan anehnya aliran ini berkembang secara pesat di setiap provinsi. Perekrutan ini tidak hanya dilakukan di masjid-masjid kampus, mushala sekolah, atau tempat-tempat mangkal siswi-siswi setelah sekolah, namun juga di mall dan di tempat-tempat umum seperti: setasiun, terminal, dan warung. Modus operandinya adalah:
1. Mengajak perkenalan. yang ngajak bisa kaum hawa juga bisa kaum adam. 2. minta nomor telfon. 3. ngajak kenalan lewat sms atau telfon 4.minta ketemuan dan ngobrol tentang hal yang ringan-ringan, kemudian pindah ke masalah sekolah atau pacar, dan selanjutnya menuju ke masalah agama. anehnya lagi aliran sesat ini juga merekrut warga non-muslim.
bagaimana kita mensikapinya ? Apa tameng kita untuk menolak aliran-aliran sesat ?
Pertama:
Pahami Agama Islam dari dasar. Islam itu tidak mengenal kelompok atau organisasi. Nabi Muhammad sama sekali tidak mengajari agar orang muslim berkelompok-kelompok, namun Orang muslim harus mengamalkan ibadah secara ikhlas langsung kepada Allah SWT.
Kedua:
Ibadah seorang Muslim tidak pernah terkait dengan organisasi, lembaga, aliran, golongan atau mazhab.
Ketiga:
Setiap organisasi, lembaga, atau aliran pasti mengandung kepentingan duniawi di luar kepentingan Allah SWT. Kepentingan duniawi ini dapat berupa: Pengikut, untuk politik, untuk mengumpulkan harta benda, untuk pelecehan perempuan, untuk memperbanyak pengikut, untuk men-tener-kan nama dirinya atau nama kelompok.
Keempat:
Islam itu adalah Berilmu-Beribadah-Bertaqwa-Beramalsalih. Ilmu adalah pondasi agama Islam, setiap Muslim harus mencari ilmu seluas-luasnya dan tidak boleh terikat dalam batasan kyai, batasan organisasi, atau batasan aliran. Setiap Muslim wajib tidak boleh berhenti pada satu pemahaman agama.
Kelima:
islam itu tidak mengenal uang pendaftaran, uang untuk jihad, uang untuk hijrah, uang pangkal, uang keanggotaan, uang rohani, uang silaturahmi dan jenis uang-uang lainnya.
Keenam:
Setiap Muslim harus mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya secara benar, mempelajari semua hadits yang sohih, mempelajari sejarahnya, mempelajari Fiqh dan syari'at-syariatnya. Seorang ustad atau kyai haruslah yang tidak mengikuti organisasi atau aliran-aliran tertentu. seorang ustadz atau kyai haruslah netral dan tidak memiliki kepentingan duniawi seperti; memperbanyak anggota, memperbanyak istri, memperbanyak uang, memperbanyak nama agar tenar.
Rabu, 07 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar